Hari ini abis liat status temen di Facebook dia bilang, "Ngapain sih orang pada demo komplain 1 thn pemerintahan SBY - Boediono?" intinya temen gw ga seneng ada demo-demo begitu. Gw jadi sedikit pengen ngasih komentar tentang status ini.
Gw termasuk salah satu yang ikut berjuang adanya reformasi (emang ga bisa dibuktiin di media-media, tapi kalo tanya temen yang aktifis elemen di USAKTI pasti tau), jadi setidaknya pemerintahan dari jamannya Pres. BJ Habibie sampe SBY ikut jadi tanggung jawab gw (biarpun secara tdk langsung) karena mereka bisa jadi Presiden dan WaPres adalah hasil dari demonstrasi 1998. Jadi kalo gw ngeliat pemerintahan dan negara yang amburadul begini malah emosi.
Kenapa gw emosi? ini bukan tujuan gw ikut demonstrasi waktu itu. Tapi kalo ngeliat hasilnya kaya' begini, bagaimana gw ga ngerasa hopeless. Kalo dipikir lagi, gw ikut ngegaji pejabat negara tapi malah di cekik leher gw. Emang sih jutaan orang ikut ngegaji juga, tapi apa yang bisa dijadiin tujuan hidup? padahal untuk hidup aja udah berat di Indonesia. Jangan pake cara Amerika yg bilang "jangan liat apa yg negara berikan untuk kamu, tapi apa yg kamu berikan untuk negara". Sorry Friend, they're wealth enough to feed and live, they worry about their nation and people. Kalo di sini, apa yang bisa diharapin dari pemerintah? nothing. Apa undang-undang yang ada berlaku buat mereka? apa mereka ngamalin Pancasila? these only applied for those ordinary people outside the government circle.
Terus coba liat lagi, sekarang disini banyak Presiden dibawah struktur Presiden RI. Kenapa? karena Presidennya gak punya wibawa dimata anak buahnya. Masih inget gak kasus KPK? instruksi Presiden maunya bagaimana? tapi kenyataannya bagaimana? biarpun ada desakkan dari seluruh masyarakat, bukti-bukti tuduhan dibuat-buat, hasilnya? none.
Coba dipikir lagi kalo pidato pertumbuhan ekonomi yang katanya bagus mulu, woy liat dong rakyatnya bagaimana! kalo gw ga perlu tuh data-data kaya gitu, yang penting bagaimana bisa hidup normal secara manusiawi. Gak usahlah mikir kesejahteraan dulu, bisa diperlakukan sebagai manusia aja gw rasa rakyat Indonesia udah bersyukur.
Friend, Please understand. We deserve to live as human, eat as human, work, paid, and treated also as human. I know it caused of the collective faults, why they vote for the wrong person/s? could it be fixed? Should it be changed? Please realized
Tidak ada komentar:
Posting Komentar