Welcome to My Blog

This is My Private Blog, Described as a Brief of Me.
Thanks for Visiting. Any commets of my post? please send to my e-mail.

Language

Senin, Oktober 08, 2012

Reformasi POLRI

     Akhir2 ini lagi ramai berita mengenai konflik POLRI dan KPK.  Yang jadi pertanyaan sekarang adalah tindakan yang saya anggap terlalu sewenang-wenang dari pihak kepolisian dengan alasan karena pengaduan akibat tindakan Novel Baswedan sebagai penyidik KPK ketika masih bertugas di POLDA Bengkulu.
Logikanya, secara hukum masih bisa diusut meskipun kasusnya terjadi pada tahun 2004 (karena baru 8 tahun) dan dapat menindak pelakunya.  Tapi, apa emang Novel pelakunya? biasanya di Indonesia, kalo komandan jarang ikut2an ke lapangan kecuali emang kasusnya gede, kan ada anak buah.  Masa' semuanya mesti komandan ikut turun ke lapangan untuk urus masalah eclek2?
     Hasil konferensi pers POLRI mengenai kejadian malam 5 Oktober aja berbeda sama KPK, padahal saksinya banyak yang ngeliat kalo Polisi datengnya lebih dari 7 orang alias rame-rame.  Terus, kalo menurut penjelasan Polisi tentang kedatangannya untuk berkoordinasi dengan pimpinan KPK mengenai kasus Novel, kan gak masuk akal juga.  Padahal Polisi juga udah tau kalo pimpinan KPK pada ga ada di tempat, lagipula masa' mau nemuin pimpinan KPK maupun semua instansi lain buat koordinasi bukan di jam kerja? Staff Bea Cukai aja kaga mau nerima dokumen import kalo udah kesorean.
     Hari senin ini gw lagi nunggu pidato SBY tentang masalah KPK - POLRI juga Novel.  Yang seharusnya, Presiden bisa menangani perilaku dan tindakan instansi dibawahnya yang menurut gw udah termasuk pelanggaran berat soalnya bukan cuma masalah kode etik antar instansi, tapi udah berupa penentangan hukum dengan mengatas namakan instansi.
     Berdasarkan sekelumit kejadian-kejadian diatas, maka menurut gw POLRI belum dan tidak mampu untuk melakukan reformasi di intern lembaganya sendiri.  Memang tidak semua Polisi seperti itu, karena gw juga paling ngga masih punya teman dan saudara dekat yang Polisi.  Dan gw bisa liat perbedaan Polisi yang benar ama yang kaga terutama di kehidupan sehari-harinya.  Kalo pake cara cuci gudang, kasian juga sama segelintir Polisi yang memang tujuan utamanya untuk mengabdi pada negara.  Tapi kalo Presiden maupun pemerintah tidak mampu mengambil tindakan keras, maka kasian juga Polisi2 yang pantas jadi teladan itu karena mereka seperti sesendok gula ditengah lautan.
     Intinya, reformasi POLRI udah gak bisa nunggu tarsok-tarsok lagi karena kondisi negara sudah kronis.  Sedangkan KPK tetap membutuhkan kolaborasi kinerja dengan Polisi yang kredibel untuk mempercepat penanganan kasus korupsi yang sudah menumpuk.  Jadi, gw gak cuma ngajak untuk Save KPK aja, tapi Save POLRI juga agar mampu mereformasi lembaganya dengan secepatnya dan harus, juga Save Indonesia agar bisa jadi negara yang makmur sejahtera sesuai UUD 1945.
     Jangan sampe pada bertobat pas mau kiamat maupun sakarotul maut, gw jamin udah telat.  Budayakan introspeksi diri sendiri, jangan iri dengan penghasilan tetangga.  Orang mendapat penghasilan lebih karena kemampuan, ini berarti kemampuan diri sendiri untuk memberikan andil dalam melaksanakan pekerjaan bukannya kemampuan untuk memaksakan diri agar dapat diterima bekerja atau mendapat pekerjaan.

Tidak ada komentar: